Akankah Adaptasi Akira Sebagai Film Live Action Berjalan Sukses?
Membuat film adaptasi dari manga atau anime menjadi Live-Action adalah sebuah pekerjaan yang sangat sulit. Beberapa film adaptasi yang telah dibuat, dicap gagal dan mendapat banyak protes. Dragonball: Evolution (2009) dianggap bencana, Ghost in the Shell (2017) mendapat sambutan bagus saat diperkenalkan tetapi gagal di box-office. The Last Airbender (2010) dianggap sebagai salah satu film terburuk yang pernah diproduksi. Bahkan Netflix dan sutradara berbakat Adam Wingard tidak bisa mengangkat nilai film adaptasi terbaru Death Note (2017). Hal ini juga terjadi di Jepang, Attack On Titan (2015) ikut dikritik oleh penggemar.
Saat ini ada beberapa film adaptasi yang sedang dalam perencanaan produksi. Kimi No Na Wa / Your Name diberitakan akan diproduksi oleh J.J. Abrams. Manga terkenal karya Masashi Kishimoto yaitu Naruto, sedang direncanakan oleh pembuat film Hollywood. Bahkan trailer untuk film Fullmetal Alchemist juga telah beredar di internet (telah rilis di Jepang sejak 1 Desember 2017). Tapi banyak pengamat yang mengatakan bahwa film Akira Live Action bakal menjadi film adaptasi tersukses.
Akira adalah sebuah judul manga karya Katsuhiro Otomo yang terbit tahun 1982 dan populer menjadi anime tahun 1988. Film ini bergenre cyberpunk dan fiksi post-apocalyptic atau masa setelah terjadinya sebuah bencana besar. Lokasinya adalah di Neo Tokyo tahun 2019, yaitu Tokyo baru yang dibangun setelah ledakan nuklir dan perang dunia 3 terjadi. Karakter utama dalam cerita ini adalah ketua geng motor bernama Shōtarō Kaneda dan temannya Tetsuo Shima. Sedangkan Akira adalah nama seorang anak muda hasil percobaan yang mempunyai kekuatan seperti dewa.
Telah lama Warner Bros. berencana membuat film ini, bahkan Leonardo Di Caprio dan Christopher Nolan pun tertarik. Beberapa nama sutradara pernah dihubungkan dengan proyek ini, tetap batal. Mereka adalah Jordan Peele (Get Out), Justin Lin (Star Trek Beyond), Daniel Espinosa (Life), dan David F. Sandberg (Annabelle: Creation). Setelah bertahun-tahun tak terdengar kabarnya, kini ada berita bahwa Taika Waititi (Thor: Ragnarok) sedang dalam pembicaraan. Marco Ramirez (The Defender) akan menulis naskahnya, serta Martin Whist akan menjadi Production Designer. Whist adalah veteran yang telah bekerja di banyak film science fiction. Film-film tersebut antara lain seri Predator, Cloverfield, Super 8, RoboCop, dll.
Dalam sebuah wawancara, Waititi berjanji bahwa jika dia diterima, dia tidak akan melakukan whitewashed. Istilah whitewashed digunakan untuk film yang mengganti ras karakter menjadi kulit putih, dan banyak diprotes penonton. Hal ini terjadi di film Ghost In The Shell yang menggunakan Scarlett Johansson menjadi pemeran utama. Katsuhiro Otomo memegang kuasa dalam menyetujui naskah, jadi fans mungkin bisa lebih yakin tidak akan terjadi whitewashed. Belum ada konfirmasi resmi tentang Waititi serta kapan produksi dimulai. Tapi kita boleh berharap dugaan tentang film ini akan menjadi adaptasi yang sukses, adalah benar.